Peranan Kesenian Wayang Kulit Sebagai Media Pendidikan


PERANAN KESENIAN WAYANG KULIT 
SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN

ABSTRAK
Wayang merupakan sebuah kesenian tradisional Jawa yang kaya akan pesan pendidikan, dan nilai moral serta spiritual dalam kehidupan. Wayang yang biasanya menjadi hiburan bagi masyarakat juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran bagi anak – anak. Pengajaran nilai- nilai budi pekerti dalam bermasyarakat melalui pagelaran wayang yang dikemas dengan menyuguhkan tokoh – tokoh wayang sebagai gambaran kehidupan nyata dalam bermasyarakat ini dapat menjadi perwujudan dari penanaman pendidikan karakter bagi anak yang nantinya menjadi generasi muda penerus bangsa. Selain itu, dengan penggunaan wayang sebagai media pembelajaran kita juga dapat melestarikan kebudayaan bangsa yang kini semakin banyak ditinggalkan karena perkembangan budaya asing yang masuk di Indonesia dan semakin canggihnya teknologi informasi dan komunikasi.
Keyword : wayang, pendidikan

PENDAHULUAN
Indonesia memiliki banyak keanekaragaman  budaya. Kebudayaan di setiap daerah memiliki ciri khas masing – masing. Gabungan dari kebudayaan daerah menjadikan kebudayaan nasional yang patut dilestarikan keberadaannya. Banyak budaya lokal yang dapat dijadikan sebagai media pencerminan kehidupan dalam masyarakat. Selain itu, kebudayaan ini dapat menjadikan sebuah pembelajaran bagi manusia untuk menumbuhkan budi pekerti yang luhur sesuai dengan kepribadian bangsa.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, kebudayaan dan tradisi daerah mulai luntur dan semakin banyak ditinggalkan karena dianggap sebagai hal yang sudah kuno dan tidak sesuai dengan perkembangan. Model – model pembelajaran disekolah – sekolah pun telah banyak menggunakan teknologi – teknologi canggih seperti laptop dan LCD dengan tampilan yang bermacam – macam variasinya.
Kecanggihan teknologi informasi ini membawa pengaruh yang besar bagi anak – anak terutama dalam bidang pendidikan. Banyak unsur – unsur media pembelajaran yang seringkali tidak mengikutsertakan adanya kebudayaan dan tradisi nenek moyang. Akibatnya, mereka kurang tertarik bahkan hampir tidak banyak yang tahu tentang tradisi dan kesenian – kesenian adat yang ada didaerahnya.
Untuk menambah daya tarik anak – anak akan kebudayaan khususnya kesenian, diperlukan suatu media pembelajaran yang dapat memberikan informasi sekaligus pengetahuan tentang hal tersebut sebagai bentuk pembelajaran dasar yang dapat digunakan juga untuk mengajarkan budi pekerti pada anak – anak.
Berdasarkan uraian diatas, salah satu kesenian yang dapat mendukung sebagai media pembelajaran untuk menanamkan budi pekerti sebagai wujud pembentukan karakter adalah wayang kulit. Wayang kulit mencakup elemen – elemen kepercayaan, tradisi, seni, mistik, kebiasaan – kebiasaan sosial dan filosofi hidup (Tedi, 2007). Oleh karena itu, wayang dipilih sebagai salah satu media pembelajaran yang efektif bagi anak.
PEMBAHASAN
Kesenian wayang kulit berasal dari daerah Jawa. Wayang merupakan sebuah model atau kiasan dalam kehidupan manusia. Wayang juga disebut sebagai bahasa simbol yang lebih bersifat rohaniah daripada jasmaniah (Purwadi, 2007). Jika orang melihat pagelaran wayang, yang dilihat pun bukan jenis – jenis atau gambar – gambar wayangnya saja, tetapi lebih kepada cerita – cerita yang tersirat dalam pewayangan tersebut.
Wayang mempunyai banyak peranan penting dalam kehidupan. Secara umum banyak fungsi dari kesenian wayang, diantaranya adalah :
1.      Media informasi yang efektif dan komunikatif.
Sebagai kesenian tradisional yang kaya akan makna serta sumber informasi, wayang ini merupakan media yang sangat efektif dan komunikatif untuk menyampaikan pesan nilai – nilai serta filosofis hidup bagi masyarakat.
2.      Media hiburan bagi masyarakat
Biasanya wayang menjadi hiburan bagi masyarakat. Pertunjukan wayang digelar dalam berbagai acara seperti acara hajatan pernikahan, mreti dheso, dan lain sebagainya. Selain itu, pagelaran wayang juga digelar semalam suntuk dengan cerita – cerita pewayangan yang terkadang disesuaikan dengan situasi pada acara tersebut.
3.      Media pendidikan
Jika kita amati bentuk-bentuk wayang maka akan kita temukan bentuk-bentuk yang beraneka ragam, misalnya seperti penggambaran dari tokoh ksatria seperti Arjuna dan Puntadewa mereka digambarkan dengan paras wajah yang tampan dan dengan muka yang menunduk dalam falsafahnya mereka merupakan pencintraan diri manusia yang mempunyai kehalusan budi pekerti dan selalu rendah hati (taufiknova.blogspot.com).
Wayang yang digambarkan dengan paras buruk (wujud buto) mereka digambarkan sebagai seorang yang suka menebar angkara murka, sombong, dan tidak mempunyai sifat sabar. Penataan dalam wayang juga mengandung maksud tertentu, wayang yang ditata pada sisi kanan merupakan wayang golongan baik, sebaliknya wayang yang ditata pada sisi kiri merupakan wayang golongan buruk / jahat (taufiknova.blogspot.com).
Pemanfaatan wayang sebagai sarana pembelajaran bagi anak kini telah menjadi alternatif yang efektif bagi tersampaikannya pesan pembelajaran. Segala gambaran yang telah dipaparkan dalam kisah – kisah wayang dapat memberikan gambaran sifat – sifat, watak serta perilaku sosial manusia di kehidupan dimana ada yang baik dan ada yang buruk.
Sebagai pendidik, wayang sebagai media pembelajaran tidak harus ditampilkan dalam sebuah pagelaran dalam setiap materi pelajaran. Tetapi dapat memasukkan unsur – unsur yang terkandung dalam cerita – cerita pewayangan. Misalnya, dalam pembelajaran budi pekerti kita dapat meneladani tokoh wayang yaitu Bima atau Bratasena. Bima mempunyai sifat – sifat sangat setia, kalau sudah menjadi tekad yang bulat maka siapa saja tidak bisa menghentikan semangatnya.
Orang Jawa sendiri pun mengenal Bima sebagai tokoh satria pinandhita, profesional religious, pekerja sufistik, dan panglima perang sekaligus guru besar (Purwadi, 2007).
Itulah gambaran salah satu tokoh yang dapat kita teladani sifatnya sebagai bahan pembelajaran bagi peserta didik untuk menanamkan budi pekerti dibenaknya. Masih banyak lagi tokoh – tokoh lain yang ada dalam pewayangan dengan sifat dan watak yang bermacam – macam seperti halnya manusia.
KESIMPULAN
Wayang dapat berfungsi sebagai media pendidikan, yaitu pendidikan nilai terutama adalah pendidikan moral. Banyaknya media belajar yang digunakan, kesenian wayang merupakan salah satu media yang efektif dalam menyampaikan pesan pembelajaran. Bukan hanya sebagai hiburan belaka. Namun, dengan kesenian wayang unsure – unsure pendidikan dalam bermasyarakat juga dapat tersampaikan. Oleh karena itu, anak – anak atau peserta belajar tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga ikut andil dalam melestarikan kebudayaan daerah yang merupakan unsure kebudayaan nasional di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Tedi Sutardi.2007. Antropologi :Mengungkap Keragaman Budaya. Jakarta : Grafindo
Purwadi.2006. Jurnal kebudayaan Jawa : Pendidikan Budi Pekerti dalam Seni Pewayangan). Yogyakarta : Narassi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

alvin mengatakan...

TokoObatImport.com Menjual Aneka Kosmetik / Kecantikan & Obat Perkasa Vitalitas / Pembesar Peniiz Dan Accesoris P/w)
Kunjungi website kami
Toko Obat Import
Wahyu Kesehatan
Vitalitas Tangerang
Big LOng

Posting Komentar